Kamu-kamu yang masih “galau”
karena cinta, simak baik-baik nih kisah:
Tengoklah kisah Ali bin Abi Thalib dengan putri Baginda
Rasulullah SAW, Fatimah Az-Zahra, kisah cinta teladan sepanjang masa. Bagaimana
enggak, guys? Ali dan Fatimah telah saling jatuh hati jauh sebelum
mereka dipersatukan dalam ikatan suci. Mereka menyimpan perasaan mereka dengan
sebaik mungkin, terjaga kerahasiaannya dalam sikap, ekspresi, dan kata. Mereka
titipkan segala perasaan mereka kepada Sang Pemilik Hati yang paling hakiki,
yaitu Allah SWT. Mereka benar-benar menjaga hati mereka. Rasa cinta mereka
cukup dibawa dalam doa dan sujud di tiap malam sembari terus memantaskan dan
memperbaiki diri.
Ali terpesona kepada Fatimah sejak lama disebabkan oleh
kesantunan, ibadah, kecekatan kerja, dan paras putri kesayangan Rasulullah SAW
itu. Dia pernah merasa hampir putus asa saat mengetahui Abu Bakar dan Umar bin
Khattab lebih dahulu melamar Fatimah, sementara dirinya belum siap untuk
melakukannya. Namun, kesabarannya berbuah manis. Lamaran kedua orang sahabat
yang tak diragukan lagi kesalehannya tersebut ternyata ditolak Rasulullah SAW.
Akhirnya, Ali memberanikan diri dan ternyata lamarannya kepada Fatimah yang
hanya bermodal baju besi diterima.
Di sisi lain, Fatimah juga ternyata telah memendam cintanya
kepada Ali sejak lama. Dalam suatu riwayat, dikisahkan bahwa suatu hari setelah
keduanya menikah, Fatimah berkata kepada Ali, “Maafkan aku karena sebelum
menikah denganmu, aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta kepada seorang
pemuda dan aku ingin menikah dengannya”. Ali pun bertanya mengapa
Fatimah tetap mau menikah dengannya dan apakah Fatimah menyesal menikah
dengannya. Sambil tersenyum, Fatimah menjawab, “Pemuda itu adalah dirimu”.
Betapa romantisnya, guys…. ^_^
So, kamu enggak perlu galau lagi kalau cintamu
ditolak atau pacaran, tapi ditinggal pergi. Hidup engga sekedar untuk menangisi apa yang
belum kita miliki dan apa yang tela pergi. Life must go on, guys.
Hidup kalian masih panjang. Cita-cita kalian jauh lebih penting daripada
pacaran. Memangnya pacar bisa kasih uang saku kalau kamu lagi enggak ada uang?
Memangnya doi mau nanggung masa depanmu kalau kamu gagal? Enggak, kan? Mereka
sekedar menganggap hubungan pacaran sebagai senang-senang semata. Jangan sampai
kalian sia-siakan masa keemasan kalian, masa yang begitu berharga, waktu ketika
kalian harus belajar mengasah diri, memperbaiki diri, memperkuat kualitas diri
agar menjadi pribadi, sebaik-baiknya. Kalau pribadimu baik, pasti suatu
saat kamu akan mendapatkan cinta yang baik pula, yaitu istri yang
salihah atau suami yang saleh. Jadi, simpanlah dulu cintamu. Sampaikan saja
pada Allah SWT dulu, karena cinta yang hakiki itu adalah ketika kamu bisa
mencintai karena Allah SWT semata. Bersabarlah, biarkan segalanya bersemi indah
pada waktu yang tepat layaknya cinta Ali dan Fatimah☺.
Ketertarikan dengan lawan jenis memang
lumrah. Namun, bahaya kalau kamu enggak bisa mengelola manajemen hatimu
sendiri. Seandainya ada yang mengatakan cinta karena kamu baiklah, pandailah,
atau ada yang sampai bilang kamu saleh dan salihah, tetap saja perasaan itu masih
terbungkus nafsu. Pertama, mungkin baru sekedar curi-curi pandang. Setelah
itu, nge-date bareng, eh, pegang-pegang deh… pakai bilang, “Aku
sayang sama kamu…”. Kalau iman sudah sama-sama lemah, bablas deh!
Memang iya guys, ada juga yang
menjalin hubungan sejak remaja atau SMA hingga mereka akhirnya menikah. Namun,
apakah kamu enggak ingin menjaga dirimu dahulu? Ibarat puasa, apa bedanya ingin
berbuka di tengah hari dengan berbuka pada waktunya? Berbuka memang nikmat
ketika kita benar-benar merasa haus, terlebih merasa enggak kuat.
Akan tetapi, lebih nikmat mana dengan
saat kalian berusaha menahan semua godaan, baik makan maupun minum sampai
waktunya berbuka? Sungguh rasanya amat nikmat ketika kita bisa berbuka pada
waktunya. Puasa bisa penuh, godaan terlewati, eh, masih dapat nikmatnya berbuka
yang tiada tara, plus bonus pahala langsung dari Allah SWT. Nah, berlipat-lipat
kan manfaatnya? Begitu juga dengan keinginan kalian pacaran. Jatuh cinta memang
enggak salah guys, dan kamu enggak perlu menyalahkan cinta. Kita hanya
perlu berupaya menjaga hati sampai waktunya tiba.
Adapted from:
Ngaku Gaul kok Galau, Khalilah Demunisa, 2014.